Pengertian dan komponen kurikulum

1. pengertian
Istilah kurikulum pada zaman Yunani kunoberasal dari kata “Curee” yang berarti “tempat pertandingan”. Kurir artinya orang yang bertugas menyampaikan berita dari suatu tempat ke tempat lain. Kurikulum diartikan “jarak yang harus ditempuh dalam suatu perlombaan lari” atau “race cource”. Analog dengan makna di atas, kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran dan materi yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh ijasah tertentu. Dengan kurikulum ini, kurikulum digunakan untuk pertama kali dalam bidang pendidikan.
2. komponen
a. Komponen tujuan
Dalam kurikulum, tujuan merupakan arah atau sasaran yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan. Setiap perencanaan kurikulum terlebih dahulu harus merumuskan apa yang hendak dicapai, sesudah itu haruslah diidentifikasi dan diselidiki materi pembelajaran dan kegiatan belajar yang diperlukan bagi pencapaian tujuan.
b. Komponen materi dan pengalaman belejar
Komponen kurikulum ini berkaiatan dengan pernyataan apa yang akan diajarkan agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar sehingga mampu mencaoai tujuan yang digariskan dalam kurikulum. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana metode atau strategi penyajian materi tersebut agar peserta didik memperoleh pengalaman belejar yang diharapkan.
c. Komponen organsasi
Komponen ini tersangkut paut dengan bagaimana materi pelajaran disusun atau diorganisasikan sehingga peserta didik secara lancar memperoleh pengalaman belajar yang relevan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Keseluruhan materi pelajaran perlu disusun sebaik-baiknya sehingga terbentuk program belajar yang terdiri dari unit-unit kegiatan belajar.
d. Komponen evaluasi
Evaluasi sebagai komponen kurikulum berfungsi untuk mendapatkan gambaran apakah kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, dengan evaluasi akan diperoleh data mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada komponen lain dan proses interaksi antar komponen. Dengan demikian, tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan kurikulum dan kelemahannya yang dijumpai dalam berbagai komponen dan prosesnya.
A. Landasan pengembangan kurikulum
Ralph Tyler (1949) mengemukakan empat factor atau asas yang digunakan sebagai landasan untuk pengembangan kurikulum yaitu:
A.
1. Azas filosofis yakni filsafat suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia, azas filosofisnya adalah pancasila.
2. azas sosiologis yang mencakup harapan, kebutuhan dan sejarah perkembanga masyarakat, serat nilai-nilai yang diakui masyarakat.
3. azas psikologi, khususnya psikologi belajar dan psikologi perkembangan peserta didik.
4. azas ilmu pengetahuan, teknologi dan perkembangannya, sebagai landasan untuk menyusun bahan pelajaran.
C. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
A.
1. Prinsip relevansi: kurikulum dan pengajaran haarus relevan dengan lingkungan hidup peserta didik, kemajuan iptek, tuntutan dunia pekerjaan, nilai-nilai social, tingkat perkembangan peserta didik dan tujuan pendidikan nasional.
2. prinsip efisiensi: prinsip ini berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, biaya, sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh.
3. prinsip kontinuitas: upaya pengembangan kurikulum hendaknya dilakukan secara terus menerus secara berkelanjutan sesuai dengan tuntutan

Majlis Link OtomatisFree Smart Automatic BacklinkMalaysia Free Backlink Services FreewebsitepromotionLink Portal Teks TVAutoBacklinkGratisjapanese instant free backlink Free Plugboard Link Banner ButtonFree Automatic Backlink Service